Tanuak adolah binatang manyusui ato mamalia pamakan tumbuhan tanuak memiliki bantuak tubuah sepeti babi talingonyo mirip badak dan muluk e mirip trenggeling sementara lenguhnya mirip buruang Secara taksonomi, tanuak dikelompok an ka dalam ordo Perisodactyla dan famili Tapiridae. Ado ampet jenis tanuak yang masih takana sampai saat iko. Tigo di antaranyo bisa dijumpai di Amerika Selatan (Tapirus bairdii, Tapirus pinchaque dan Tapirus terrestris) dan hanyo ciek yang tersebar di Asia Tenggara (Tapirus indicus). Karena itu keberadaan tanuak acok diguno an sabagai salah satu bukti teori pamisahan benua. Makanan utamonyo tanuak adalah dadaunan mudo yang dirangguik dengan lidah secara milih miliah. Sebagian besar berasal tumbuhan semak atau pohon ketek, seperti dari famili Rubiaceae dan Euphorbiaceae. Selain itu tanuak juga memakan buah-buahan yang baleak di lantai hutan seperti nangka, semangka, dan durian. Karena itu, tanuak sangat berperan dalam proses regenerasi hutan, pemencaran, ataupun maningkatkan dinamika dan stratifikasi pada lapisan bawah hutan.

Tanuak di kabun binatang Amerika

Tanuak Asia Sumatra

suntiang

di sumatra juga ada spesis tanuak yang diberi nama Tanuak Asia. tanuak Asia (Tapirus indicus) adolah salah satu satwa yang dilindungi di Indonesia. Nama tanuak Asia sendiri adalah karena hewan ini merupakan satu-satunya tapir yang berasal dari Asia.Tinggi tanuak Asia mencapai 90 hingga 107 cm dengan bobot rata-rata 250 hingga 320 kg. Bahkan tanuak Asia terberat adalah 500 kg. Pada umumnya, ukuran antara tanuak jantan dan batino tidaklah sama. tanuak Asia jantan cenderung lebih ketek daripada yang batino. Menariknya lagi, jika Anda memiliki cukup adrenalin, cubolah untuak mendekat dan memperhatikan dengan seksama jumlah kuku yang dimiliki tanuak Asia. Ya, Jumlah antara kuku kaki depan dengan kuku kaki belakang berbeda. Kaki belakang memiliki 3 kuku sementaro kaki depan memiliki 4 kuku. Belum lagi tubuhnya yang cukup panjang, yaitu berkisar antara 1,8 m hingga 2,4 m. Pada umumnya, karakter tanuak Asia adalah kurang menyukai keramaian. Fauna Sumatera ini lebih senang menyendiri. tanuak Asia cukup cerdas dalam membatasi wilayah kekuasaannya agar tidak diganggu oleh kawanan lainnya dengan menyebarkan urine di tumbuhan-tumbuhannya. Sehinggo saat mereka bermain-main di hutan, mereka mengenali area dari bau urine tersebut. Tetapi tidak jarang juga area yang ditandai itu adalah bekas milik yang lainnya.

Rato-rato usia fauna Sumatera ini dapat mencapai 30 tahun. Di sisi lain, kelahiran bayi tanuak cukup lama untuk dinantikan sebab masa kehamilannya sekitar 400 hari dengan bobot sekitar 15 pon. Perbedaan mendasar dari tanuak Asia adalah ukuran dan pertumbuhannya yang lebih besar dan lebih cepat dibandingkan dengan tanuak lainnya. Ketika baru lahir pun, warna yang dibawanya akan berubah saat beranjak dewasa. Usia dewasa untuk tanuak Asia biasanya sudah dimulai pada tahun ketiga.

Tanuak Sumatera

suntiang

tanuak Sumatera (Tapirus indicus) adalah jenis satwa herbivora yang memakan dedaunan muda di hutan atau tanaman-tanaman di tepi sungai. Satwa ini tergolong ke dalam satwa nocturnal, yakni aktif mencari makan dan beraktivitas pada malam hari. tanuak memiliki fungsi ekologi sebagai penebar biji di hutan melalui kotorannya (feses). Di Indonesia, spesies ini dapat kita temui di pedalaman hutan Sumatera.tanuak merupakan satwa yang masuk ke dalam kategori Terancam Punah (Endangered/EN) dalam Daftar Merah IUCN, sebuah lembaga konservasi internasional, sedang berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, tanuak merupakan satwa dilindungi. Mirisnya, tanuak masih kerap menjadi satwa korban perburuan ilegal.