Perang api
Artikel ko sadang disiapkan dan sadang dikambangkan, dan mungkin akan tajadi parubahan-parubahan gadang. Sanak dapek mambantu dalam pangambangan laman ko. Laman ko taakhia disuntiang dek Rahmatdenas (Kontrib • Log) 1712 hari 753 menit nan lalu. Kok Sanak mancaliak artikel ko indak disuntiang dalam babarapo hari, mohon hapuih templat ko. |
Perang api atau Perang bobok [1] adalah sebuah ritual yang dilaksanakan sebelum perayaan Nyepi. [2] Tradisi ini berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat. [2]. Sebelum Hari Raya Nyepi, warga Hindu di Lombok memiliki tradisi yaitu Perang Api [3]
Makna tradisi
suntiangMakna dari perang api adalah untuk mengusir wabah penyakit yang dibawa oleh Butha kala atau roh-roh jahat yang bersemayam di muka bumi dan menggangu kehidupan manusia, [2] selain itu makna dari tradisi ini berubah menjadi pembersihan diri dari unsur-unsur jahat dan malapetaka sebelum melaksanakan tapa brata penyepian.[4] Pelaksanaan dari tradisi ini sendiri dilaksanakan ketika waktu sudah sore ketika dua kelompok pemuda saling berhadapan dan memulai "perang" menggunakan alat yang dinamakan bobok (daun kelapa yang dikeringkan).[2]
Referensi
suntiang- ↑ "Tradisi Perang Api".
- ↑ a b c d "Perang Api, Tradisi Menyambut Nyepi di Lombok".
- ↑ Kurniawan, Agus. "Mengenal Tradisi Perang Api di Lombok". detikTravel (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2020-03-17.
- ↑ "Tradisi Perang Api umat Hindu Lombok".