Pangguno iko adolah paserta Wiki Masuk Kampus  di Universitas Andalas Padang kelas Filologi A.

Motif Itiak Pulang Patang

Berdasarkan namanya, ukiran Itiak Pulang Patang termasuk kategori ukiran yang terinspirasi oleh nama hewan yaitu ‘Itiak’. Nama ukiran ini terdiri atas tiga kata yaitu ‘Itiak’, ‘Pulang’, ‘Patang’. ‘Itiak’ adalah itik, ‘Pulang’ adalah kembali dari perjalanan atau suatu daerah tujuan, dan ‘Patang’ memiliki dua arti yaitu kemarin dan senja hari. Dalam konteks ini, ‘Patang’ artinya adalah senja hari. Jadi Itiak Pulang Patang berarti itik yang baru kembali dari perjalanannya di waktu senja.

Makna filosofis ukiran Itiak Pulang Patang sangat beragam. Variasi itu terjadi karena perbedaan sudut pandang masyarakat Minangkabau. Ukiran  Itiak Pulang Patang memiliki arti filosofis yang sangat mendalam karena dipengaruhi oleh falsafah orang Minangkabau. Kesadaran bahwa manusia adalah bagian dari alam menimbulkan pemahaman tentang manusia dan segala macam isi alam saling berdampingan dan membutuhkan satu sama lainnya. Dibutuhkan keserasian antara satu sama lainnya sehingga kehidupan berjalan sebagaimana mestinya, ini merupakan makna pertama dari Itiak Pulang Patang.[1]

Rujuakan

suntiang
  1. A.A, Navis (1984). Alam Takambang Jadi Guru. Jakarta: PT Grafiti Pers.