Zigot tabantuak gabungan dari sperma nan membuahi jo sel talua. Sel tasabuik barisi sado informasi genetik (DNA) yang diparalukan untuak menjadi seorang bayi [1]. Zigot bamulo sebagai sel tunggal namun membelah secara capek di hari-hari[2].Zigot manarimo nutrisi pantiang untuak bakambang.Embrio yang takoneksi panuah jo brutal disabuik embrio dan peristiwa iko pulo manandoi akhir dari tahap germinal dan awal embrio Maso zigot iko balangsuang singkek, yakni hanyo sekitar ampek hari. Di hari kalimo, zigot menjadi blastokista, yang nantinyo menjadi cikal bakal embrio dan janin[3].

Dalam kondisi normal, satiok bulan ovarium malapehan ciek sel talua ka dalam tuba falopi. Maso iko disabuik dengan ovulasi. Agar tajadi kehamilan, ciek sel sperma harus mambao lapisan talua sel talua melalui maso jo disabuik dengan pembuahan atau bahaso medisnya fertilisasi. Salasai dilapehan, sel talua hanya bisa dibuahi dalam jangko waktu 12-24 jam[4].

Bantuak nan samulo babagai sel yang tabantuak bola berubah menjadi bulatan yang barisi cairan dan disabuik blastosista. Blastosista iko mangapuang indak tarikek dalam rahim salamo 1-2 hari lalu malakek di dinding rahim. Hanyo sekitar 10-20% dari talua nan dibuahi nan dapek manyalasaian karajo pantiang malakek diri pado dinding rahim dan menjadi embrio[5]

Sabalum malakekan diri, sairiang jo diferensiasi sel tajadi, babarapo sel di bagian lua blastosista bakumpua di ciek sisi untak mambantuak cakram embrionik, maso sel nan manaba nan tajadi tampek bagi embrio untuak nio bakambang. Maso iko nio malakukan diferensiasi manjadi tigo lapih. Ektoderma (lapih paliang ateh) nio menjadi lapih lua kulik, kuku rambikt, gigi, panca indera, dan sistem saraf tamasuak utak dan tulang belakang[6].

Salamo batambuah,  zigot yang berado di dalam rahim mandeh jo cairan ketuban yang baguno sebagai seliput untuak malindungi  pertumbuhan janin yang bakambang sahinggo menjadi bayi nantinya yang akan malindungi dari serangan lua. Secaro anatomis, zigot yang lahia dan tumbuah dari tubuah manusia, mampunyai  dimensi yang elok mulai dari ukuran dari segi panjang, lebar maupun di setiap inci kedalamnyo[7].

Kloning manusia untuk reproduksi pada tahun 1993 di Amerika Serikat dilakukan pembuatan klon manusia dengan menggunakan sel zigot manusia yang difertilisasi oleh dua spermatozoa (sehingga secara teoritis, zigot tidak mungkin berkembang menjadi embrio normal). Kemudian sel zigot tersebut dirangsang untuk membelah dalam cawan petri, menjadi 2, 4, 8, 16 blastomer, dan tiap blastomer dirangsang untuk membelah lagi menjadi beberapa sel sampai 32 sel, kemudian dihentikan perkembangannya. Kemudian dengan menggunakan enzim protease, zona pelusida yang membungkus ke-16 atau ke-32 sel tadi dihancurkan, sehingga sel-selnya satu sama lain terlepas.

Kemudian tiap sel dimasukkan ke dalam cawan petri dan dibungkus kembali oleh zona pelusida. Setelah itu tiap sel akan membelah dan berkembang membentuk blastosit, dan dapat ditransfer ke dalam uterus induk yang siap menerima implantasi blastosit. Blastosit akan mengalami proses perkembangan berikutnya di dalam terus induk.

Sementara di Kanada sedang diajukan rancangan undang-undang “Human Reproductive and GeneticTechnologies Act”, yang melarang:

1. Mengklon, memecah zigot, embrio atau fetus.

2. Memfertilisasi telur manusia oleh sperma hewan atau sebaliknya dengan tujuan menghasilkan zigot.

3. Menyatukan zigot atau embrio antara manusia dengan hewan.

4. Mengimplantasikan embrio manusia pada hewan atau sebaliknya.

5. Terapi gen pada ovum, sperma, zigot, atau embrio.

6. Mengambil ovum atau sperma dari fetus atau mayat dengan tujuan membentuk embrio

7. Menjual-belikan sperma, ovum, zigot, embrio, ataufetus.

8. Menggunakan ovum, sperma, zigot, atau embrio untuk penelitian, fertilitisasi, atau implantasi tanpa sepengetahuan donor[8]

Sejumlah pakar psiologi mengemukakan perkembangan pada umumnya membagi masa periode prental kedalam tiga tahap yaitu germinal stage (tahap germinal), embrio stage (tahap embrionik), fetus stage (tahap janin). Tahap pertama germinal stage atau tahap germinal sering disebut dengan periode zigot. Al-Qur’an menyebutkan zigot yang tumbuh dalam rahim ibu dalam surat Al-Alaqٍ “Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah”. (Qs. Al-Alaq: 2) .

Dalam bahasa Arab, arti kata "alaq" berarti gumpalan atau zigot Fase perkecambahan ini berlangsung sekitar 2 minggu pertama kehidupan, yaitu dari pertemuan antara sperma dan ovum. Zigot kemudian membelah menjadi sel untuk membentuk bola kecil yang disebut blastokista. Setelah 3 hari, blastokista mengandung sekitar 60 sel yang akan terus tumbuh dan berkembang biak. Melanjutkan 1 minggu setelah pembuahan, blastokista akan menempel sangat kuat pada dinding rahim

Tahap kedua dari periode prenatal disebut dengan tahap embrio atau embrio. Dalam ilmu psikologi Islam, sering kali kita kenal pada tahapan ini dengan istilah `alaqoh, yaitu pembekuan darah yang membeku/menggumpal.

Dalam bahasa Arab, arti kata `alaq berarti gumpalan atau zigot. Fase perkecambahan ini berlangsung sekitar 2 minggu pertama kehidupan, yaitu dari pertemuan antara sperma dan ovum. Zigot kemudian membelah menjadi sel untuk membentuk bola kecil yang disebut blastokista. Setelah 3 hari, blastokista mengandung sekitar 60 sel yang akan terus tumbuh dan berkembang biak. Melanjutkan 1 minggu setelah pembuahan, blastokista akan menempel sangat kuat pada dinding rahim.

Tahap ketiga perkembangan manusia dikenal sebagai masa janin atau tahap janin yang dalam psikologi Islam dikenal sebagai Mudhghah. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik” (Q.S. Al-Mu’minun/23: 14)

Tahap ini di rencanakan sejak bayi ketika berusia 9 minggu sampai bayi lahir. Setelah usia kehamilan 8-9 minggu, perubahan pada embrio akan berkembang menjadi sel-sel yang tersusun menjadi bentuk rangka organ tubuh manusia. Perubahan nama embrio tidak lagi di gunakan dan mendapat nama baru menjadi fetus atau janin. Pada tahap ini, ciri fisik orang dewasa mulai tampak lebih proporsional. Kepala yang lebih besar dari yang lain akan mulai mengalami atrofi, anggota badan akan terus tumbuh secara signifikan. Pada bulan ketiga, janin memiliki panjang 3 inci dan berat sekitar satu ons, dapat menggerakkan kepala, lengan, dan kakinya secara spontan, dan jantung mulai berdetak

Generasi hebat yang unggul dan kompeten adalah generasi yang kuat yang mampu merubah cara pandang manusia menjadi ke arah yang unggul dan kompeten. Sehingga akan memiliki tujuan yang mampu memanfaatkan peluang untuk berinvestasi menjadi suatu keuntungan pada hari esok.

Memiliki calon generasi yang unggul pada hari esok tentu tidaklah mudah, seperti saat ini kita perlu menyiapkannya dengan segala bentuk upaya agar dapat terwujud dengan kesadaran dan kedisiplinan pada diri sendiri. Tujuan yang diberikan akan memiliki dampak yang positif kearah perubahan dan membangun karakter bangsa dengan cita-cita yang tinggi. Untuk itu, peran keluarga dalam pendidikan usia dini sangat penting.

Pentingnya kita mempelajari Pendidikan pranatal agar menjadi dampak positif untuk masa depan, sebagaimana di kemukakan para ahli yang mengungkapkan bahwa tujuan pendidikan pranatal meliputi:  

  1. F. Rene Van De Carr dan Marc Lehrer dalam tulisanya yang berjudul “While You Expect Your Own Antenatal Class” telah diterjemahkan oleh Alawiyah Abdurrahman, dan menyatakan bahwa “pendidikan pralahir ditujukan untuk membantu dan memudahkan para calon orang tua dan pengasuh agar dapat memahami perkembangan anak sejak lahir sampai berusia anak-anak. Anggota keluarga menyediakan lingkungan yang lebih baik bagi bayi, ciptakan kesempatan bagi mereka untuk belajar sejak dini, dan dorong perkembangan mereka dengan status hubungan baik orang tua dan anak sampai dapat bertahan selamanya
  1. Halodoc, Redaksi. "Kenalan dengan Zigot dalam Terjadinya Kehamilan". halodoc (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-03-24. 
  2. MPH, dr Fiona Amelia (2022-12-26). "Apa itu Zigot? Pengertian dan Prosesnya". Bocah Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-03-24. 
  3. MPH, dr Fiona Amelia (2022-12-26). "Apa itu Zigot? Pengertian dan Prosesnya". Bocah Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-03-24. 
  4. MPH, dr Fiona Amelia (2022-12-26). "Apa itu Zigot? Pengertian dan Prosesnya". Bocah Indonesia (dalam bahasa Indonesia). Diakses tanggal 2024-03-24. 
  5. Papalia, Diane E.; Olds, Sally Wendkos (1981-07). "Revisiting a child's world". Contemporary Psychology: A Journal of Reviews. 26 (7): 570–570. doi:10.1037/020411. ISSN 0010-7549. 
  6. Papalia, Diane E., Sally Wendkos Olds, dan Ruth Duskin Feldman. 2009. Human Development (Perkembangan Manusia). 10 ed. Jakarta: Salemba Humanika
  7. Zakirah, Zakirah (2020-09-28). "FIQIH CINTA (Cara Bijak Hukum Islam Menyemai Cinta dan Membina Keluarga)". dx.doi.org. Diakses tanggal 2024-03-24. 
  8. *, Aman (2015-02-26). "Kloning Manusia dan Masalah Sosial-Etik". DIMENSIA: Jurnal Kajian Sosiologi. 1 (1). doi:10.21831/dimensia.v1i1.3393. ISSN 1978-192X.